Tuesday 7 March 2017

Pemrosesan Informasi Dalam Belajar Forex

UNTUK TÉLÉCHARGER LE DOSSIER INI SILAHKAN DESINI TEORI BELAJAR PEMROSESAN INFORMASI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Belajarbloggerimgblank. gif Dosen Pengampu. Drs. Sukirman, M. Si Drs. Istyarini KELOMPOK VII Disusun Oleh: Bachtiar Dwi y (1102410006) Fatikhatun Najikhah (1102410043) Abdul Rozaq (1102410058) Umi Kulsum (1102410065) TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010 BAB I PENDAHULUAN A. Lattaque Belakang Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang Kompleks. Sebagai tindakan, le maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya attû tidak terjadinya proses belajar. Les proses ont été ajoutés au séminaire et ont été ajoutés à la liste. Lingkungan yang dipelajari oleh, siswa berupa, keadan alam, benda benda atau, hal hal, yang, dijadikan, bahan belajar. Tindakan belajar dari suatu tersebut nampak sebagai perilaku belajar yang nampak dari luar. Péngariste dari belajar sangat beragam, banyak dari para ahli yang mengartikan secara berbéda beda definisi dari belajar. Sebagaimana kita ketahui bahwa belajar merupakan et yang penting dalam bidang pendidikan. Tentu saja dalam proses belajar terdapat teori 8211 teori etang memunculkan adanya belajar. Dari zaman dahulu, parlé pour le ternier menjembangkan teori 8211 teori belajar sebagai temukan merkan menkembangkan pemikiran belajar mereka. Époque globalisasi les mâles et les femelles mâles et femelles mâles et femelles d'âme 8211 teori et les enfants de mâles et de femelles âgées 8211 teori yang y compris l'ada sebelumnya. Akan tetapi, kita sebagai, insan tak, bisa, bertolak, dengan, adanya, teori, belajar, yang, telah, ada, sebelumnya. Adapun teori belajar selalu bertolak de sudut pandangan psikologi belajar tertentu. Maka psikologi dalam pendidikan menjadi berkembang sangat pesat. Dénomination de l'article 8211 teri yang baru akan menyempurnakan teori 8211 teori yang sebelumnya. Berbagai teori belajar dapat dikaji dan diambil manfaat dengan adanya teori tersebut. Tentunya setiap teori belajar memiliki keistimewaan tersendiri. Bahreïn, tak jarang dalam setiap teori belajar juga terdapat kritikan 8211 kritikan untuk penyempurnaan teori tersebut. Dalam hal ini, pénulis akan mengkaji salah teori belajar pemrosesan informasi. B. Rumusan Masalah 8226 Sejarah teori belajar Robert Gagné muncul 8226 Teori Pemrosesan Informations de Robert gagne. C. Tujuan Adapt tujuan dengan disusunnya makalah en adalah untuk menambah wawasan pengetahuan mahasiswa mahasiswi tentang pemikiran teori pemrosesan informasi lebih mendalam tentang teori belajar yang dikemukakan oleh Robert Gagne. D. Manfaat Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita mengenai teori 8211 teori belajar yang ada saat ini, khususnya teori belajar pemrosesan informasi dari Robert Gagne. A. Sejarah Teori Belajar Robert Gagné Robert Mills Gagne dilahirkan pada 21 Ogos 1916 di Nord Andover, Sejarah modèle pemprosesan maklumat (MENGIKUT PANDANGAN TOKOH) modèle pengajaran pemerosesan. Peringkat peringkat Robert Gagné (1985) adalah seperti rumusan tentang pengertian Teknologi Pembéla dans le pays de l'eau, le sejalan et le sud est de la Jordanie. Robert M. Gagne, Menurut gagne belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi, Gagne adalah seorang psikolog pendidikan berkebangsaan amerika yang terkenal dengan penemuannya berupa condition d'apprentissage. Gagne pelopor dalam instrucksi pembelajaran yang dipraktekkannya dalam formation pilote AU Amerika. Ia kemudian mengembangkan konsep Robert M Gagne, Jérôme Seymour Bruner, Albert Bandura dan Lev Vygotsky merupakan tokoh tokoh penting yang tahra mencetuskan berbagai teori pembelajaran dan membres sumbangan yang besar dalam dunia pendidikan. Teori informasi psikologi muncul dari temuan dan modifikasi dari teori matematika, yang disusun oleh pour les hommes et les femmes de ménage de meninggkatkan penggiriman pesan. Pembelajaran di kelas merupakan teoria proses informasi yang berkaitan sechera langsung dengan proses kognitif. Teori informasi memberikan persfektif baru pada pengolahan pembelajaran yang akan menghassilkan belajar yang efektif. Dalam teori pengolahan informasi terdapat persepsi, pengkodean, dan penyimpanan de dalam memori jangka panjang. Teori ini mengajarkan kepada siswa siasat untuk memecahkan masalah. Gagne pelopor dalam instrumental pembelajaran yang dipraktekkannya dalam formation Adalah Edgar Dale dan James finlandais merupakan dua tokoh yang berjasa dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran moderne. Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut Pengalaman (cône d'expérience). Kolaborasi Robert Gagna dengan Leslie Briggs maillots de bain menggabungkan keahlian psikologi pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem yang membuat konsep desain pembelajaran menjadi semakin hidup. Robert Gagné merupakan salah satu tokoh pencetus teori ini. Teori ini memandang bahwa belajar adala proses memperoleh informasi, mengolah informasi, menyimpan informasi, serta mengingat kembali informasi yang dikontrol oleh otak. (Pada titik ini sejarah psikologi mencatat pertama kalinya sejak jaman filsafat Yunani terjadi penolakan total terhadap konsep âme dan esprit B. Teori Pemrosesan Informations de Robert Gagne Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan Perkembangan merupakan hasil kumulatif Dari pembelajaran Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, (1) (2) pemahaman (3) pemerolehan (3) (1) (1) (1) (1) 4) penyimpanan (5) ingatan kembali (6) généralisa (7) perlakuan dan (8) umpan balik. Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori ini menjelaskan bagaiman seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses de dalam otak melalui beberapa indera. Komponen pertama dari sistem memori yang dijumpai olé informasi yang masuk adalah registrasi penginderaan. Registrasi penginderaan menerima sejumlah bizarre informer dari indera dan menyimpannya dalam waktu yang sangat singkat, tidak lebih dari dua detik. Bila tidak terjadi suatu proes terhadap informasi yang disimpan dalam enregistrer penginderaan, makan dengan cepat informasi itu akan hilang. Keberadaan enregistrer penginderaan mempunyai dua implikasi penting dalam pendidikan. Pertama, orang, harus, menaruh, perhatian, pada, suatu, informasi, bila, informasi, itu, harus, diingat. Kedua, seseorang memerlukan waktu untuk membawa semu informasi yang dilihat dalam waktu singkat masuk ke dalam kesadaran, (Slavin, 2000: 176).Interpretasi seseorang terhadap rangsangan dikatakan sebagai persepsi. Persepsi dari stimulus tidak langsung seperti penerimaan stimulus, karena persepsi dipengaruhi état mental, pengalaman masa lalu, pengetahuan, motivasi, dan banyak faktor lain. Informasi yang dipersepsi seseorang dan mendapat perhatian, akan ditransfer ke komponen kedua dari sistem memori, yaitu memori jangka pendek. Memori jangka pendek adalah systématique penyimpanan informasi dalam jumlah terbatas hanya dalam drinkapa detik. Satu cara untuk menyimpan informasi dalam memori jangka pendek adalah mémikirkan tentang informats itu atau mengungkapkannya berkali kali. Memori jangka panjang merupakan bagian dari sistem mémorisateurs de tempête de neige informasi untuk periode panjang. Tulving (1993) dalam (Slavin, 2000: 181) membagi mémoris jangka panjang menjadi tiga bagian: mémoris épisodik, yaitu bagian mémori jangka panjang yang menyimpan gambaran dari pengalaman pangalaman pribadi kita, 2. memori semantik, yaitu suatu bagian dari memori Jangka panjang yang menyimpan fakta dan pengetahuan umum, 3. mémoris promedal adam mémoris yang menyimpan informasi tentang bagaimana melakukan sesuatu. Komponen pemrosesan informasi Dipila berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya 8220lupa8221. Ketiga komponen tersebut adalah. 1. Récepteur sensoriel (SR) Récepteur sensoriel (SR) merupakan sel tempat pertama kali informats diterima dari luar. Di dalam SR informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam waktu sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti. 2. Mémoire de travail (WM) Mémoire de travail (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian oleh individu. Karakteristik WM adalah mémiliki kapasitas terbatas (informasi hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbéda dari stimulus aslinya. Artinya agar informasi dapat bertahan dalam WM, upayakan jumlah informasi tidak melebihi kapasitas désamorcer melakukan pengulangan. 3. Mémoire à long terme (LTM) Mémoire à long terme (LTM) diasumsikan 1) berisi semua pengetahuan yan telah dimiliki individu, 2) mempunyai kapasitas tidak terbatas, 3) sekali informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang. Persoalan lupa pada tahapan ini disebabkan oleh kesulitan atau kegagalan mémunculkan kembali informasi yang diperlukan. Sejalan dengan teori pemrosesan informasi, Ausubel (1968) mengeukakan bahwa perolehan pengetahuan baru merupakan fungsi srtuktur kognitif yang telah dimiliki individu. Reigeluth dan Stein (1983) mengatakan pengetahuan ditata didalam struktur kognitif secara hirarkhis. Ini berarti pengetahuan yang lebih umum dan abstray yang diperoleh lebih dulu oleh individus dapat mempermudah perolehan pengetahuan baru yang rinci Proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari proses pényandien informasi (encodage), diikuti dengan penyimpanan informasi (stockage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi Informasi yang telah disimpan dalam ingatan (récupération). L'ingrédient a été modifié par l'informateur et le tergiversateur de la publicité a été mis en évidence par le secrétaire général de la section locale. Teori belajar pemrosesan informasi mendeskripsikan tindakan belajar merupakan proses interne yang mencakup beberapa tahapan. Sembilan tahapan dalam peristiwa pembelajaran sebagai cara cara ekstern yang berpotensi mendukung proses proses interne dalam kegiatan belajar adalah. 1.Menarik perhatian 2. Membre de la famille du tujuan pembelajaran kepada siswa 3. Merangsang ingatan pada pra syarat belajar 4. Menyajikan bahan peransang 5. Memberikan bimbingan belajar 6. Mendorong unjuk kerja 7. Membre de balikan informative 8. Menilai unjuk kerja 9. Meningkatkan retensi dan alih Belajar Keunggulan strategi pembelajaran yang berpijak pada teori pemrosesan informasi. une. Cara berpikir yang berorientasi pada proses leboh menonjol b. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek c. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap d. Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar képada tujuan yang ingin dicapai e. Adanya transfert belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya f. Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai irama masing masing individu g. Balikan informativ memberikan rambu rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang yan djihad dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan. BAB III PENUTUP Kesimpulan: Adanya psikologi les proses informasi tidak bisa dilepaskan dari pada teori teori belajar sebelumnya, baik itu asosianistik, kognitif maupun yang lain. Namun pada kenyataannya dalam teori psikologi prosesn informasi dans secara jelas menyatakan dengan jelas tentang aspek kognitif dari pada aspek behavioristiknya. Terbukti dalam bukunya Olson dan Hergenhahn ini menunjukkan proses informats itu sendiri yang terdiri dari input, proses dan output. Dan proses ini lebih menunjukkan pengolahan pada proses yang terjadi dalam mémoire. Sehingga kemudian kekuatan mémoire ini dibagi menjadi dua yaitu mémoire jangka pendek dan mémoire jangka panjang. Ini kemudian muncul bahwa dalam suatu la mémoire ada yang hanya mampu menampung informasi dalam jangka waktu tertentu DAFTAR PUSTAKA Dabutan, Jelarwin. 2008.Srategi Pembelajaran Quantum Enseignement que l'apprentissage quantique. En ligne. E dukasiartikelindex. phpid75. C. Asri Budiningsih. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta. FIP UNY Suciati. 2001. Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta. Unversitas Terbuka (PAU PPAI UT) Article Catatan Kuliah Ari Perwira kuliah. ariperwira. co. ccTeori Pemrosesan Informasi Asumsi yang mendasari teori ini adala bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan ail kumulatif dari pembelajaran. Berksarkan temuan riset linguistique, psikologi, antropologi dan ilmu komputer, dikembangkan modèle berpikir. Pusat kajiannya pada proses belajar dan menggambarkan cara memanipulasi individu simbol dan memproses informasi. Modèle belajar pemrosesan informasi Anita E. Woolfolk (Parkay et Stanford, 1992) disajikan melalui skema yang dikutip berikut ini. Gambar 1. Modélisation de l'information pemrosesan informer l'information dans le processus de traitement de l'information. Karena dalam proses belajar ini tersedia tiga taraf system struktural informasi, yaitu: 1) Registre de prise d'atau sensoriel. Informasi masuk ke sistem melalui registre sensoriel, tetapi hanya disimpan untuk periode waktu terbatas. Agar tetap dalam sistem, informasi masuk ke mémoire de travail yang digabungkan dengan informasi di mémoire à long terme. 2) Mémoire de travail. De la mémoire de travail, dan di sini berlangsung berpikir yang sadar. Kelemahan mémoire de travail sangat terbatas kapasitas isinya dan memperhatikan sejumlah kecil informasi secara serempak. 3) La mémoire à long terme. Yang secara potensial tidak terbatas kapasitas isinya sehingga mampu menampung seluruh informasi yang sudah dimiliki peserta didik. Kelemahannya adalah bêta sulit mengakses informasi yang tersimpan di dalamnya. Diasumsikan, ketika individu belajar, di dalam dirinya berlangsung proses kendali atau pemantau bekerjanya systèm yang berupa prosedur strategi mengingat, untuk menyimpan informasi ke dalam mémoire à long terme (materi mémoire atau ingatan) dan strategi umum pemecahan masalah (materi kreativitas). Pengetahuan yang diproses dan dimaknai dalam mémoris kerja disimpan dalam mémoris jangka panjang dalam bentouk skema skema teratur secara hirarkis. Tahap pemahaman dalam pemrosesan informasi dalam mémoris kerja berfokus pada bagaimana péngetahuan baru dimodifikasi. Pemahaman berkenaan dan dipengaruhi oleh interprtasi terhadap stimulus. Faktor stimulus adalah karakteristik dari elemen elemen desain pesan seperti ukuran, ilustrasi, teks, animasi, narasi, warna, musik, serta video. Studi tanzang bagaimana informasi diidentifikasi, diproses, dimaknai, dan transferts dalam dan dari memori kerja untuk disimpan dalam memori jangka panjang mengisyaratkan bahwa pendesainan pesan merupakan salah satu topik utama dalam pendesainan multimédia instruksional. Dalam konteks ini, desain pesan multimédia berkenaan dengan penyeleksian, pengorganisasian, pengintegrasian elemen elemen pesan untuk menyampaikan sesuatu informasi. Penyampaian informasi bermultimedia yang berhasil akan bergantung pada pengertian akan makna yang dilekatkan pada stimulus elemen elemen pesan tersebut. Proses penyeleksian, pengorganisasian, serta pengintegrasian elemen elemen informasi tersebut disajikan oleh Gambar 2. Dalam mengartikan penyampaian informasi dengan multimédia perlu dibedakan apa yang disebut dengan média pengantar, desain pesan, serta kemampuan sensorik. Média pengantar mené pada sistem yang dipakai untuk menyajikan informasi, misalnya médias berbasiskan médias cetakan atau médias berbasiskan komputer. Desain pesan mengacu pada bentuk yang digunakan untuk menyajikan informasi, misalnya pemakaian animasi atau teks audio. Kemampuan sensorik mengacu pada jalur pemrosesan informasi yang dipakai untuk memproses informasi yang diperoleh, seperti proses penerimaan informasi visuel atau auditoire. Sebagai contoh, Suatu paparan tentang bagaimana sistem sesuatu alat bekerja dapat dipresentasikan melalui teks tertulis dalam buku atau melalui teks di layar komputer (médias dua yang berbeda), dalam bentuk rangkaian katas katas atau Kombinasi katas katas dan gambar (dua Desain pesan yang berbeda ), Atau dalam bentuk kata kata tertuli atau lisan (dua sensorik yang berbeda). Sebenarnya istilah desan pesan mengaku pada proses manipulasi, atau rencana manipulasi dari sebuah pola tanda yang memungkinkan untuk mengkondisi pemerolehan informasi. Penelitian telah menemukan bukti bahwa desain pesan yang berbeda pada multimédia instrupsional mempengaruhi kualitas performansi (Pranata, 2004). Beberapa teori yang melandasi perancangan desain pesan multimédia instrumental ialah teori pengkodean ganda, teori muatan kognitif, dan teori pemrosesan ganda. Menurut teori pengkodean ganda manusie memiliki systèm memori kerja yang terpisah untuk informasi verbal dan informasi visuel, mémoires kerja terdiri atas memori kerja visual dan memori kerja auditori. Teori muguan kognitif menyatakan bahwa setiap mémoriser kerja memiliki kapasitas yang terbatas. Sedangkan teori pemrosesan ganda menyatakan bahwa penyampaian informasi Lewat multimédia instruksional baru bermakna jika informasi yang diterima diseleksi pada setiap penyimpanan, diorganisasikan ke dalam representasi yang berhubungan, serta dikoneksikan dalam TIAP penyimpanan (periksa Gambar 2). Temuan temuan penelitian (Pranata, 2004) Tahitian menguji kebenaran teori pengkodean ganda (théorie du double codage): terdapat dua buah saluran pemrosesan informasi yang indépendant yaitu pemrosesan informasi visuel Kedua memori kerja tersebut memiliki kapasitas yang terbatas untuk memroses informasi yang masuk. Hal terpenting yang dinyatakan oleh teori muatan kognitif adalah sebuah gagasan bahwa kemampuan terbatas mémoris kerja, visual maupun auditori, seharusnya menjadi pokok pikiran ketika seseorang hendak mendesain sesuatu pesan multimédia. Teori belajar yang olé Gagne (1988) disebut dengan Traitement de l'information Théorie de l'apprentissage. Teori inu merupakan gambaran attu modèle dari kegiatan di dalam otak manuscrits de saat memroses suatu informasi. Karenanya teori belajar tadi disebut juga Modèle de traitement de l'information Lefrancois atau Modèle Pemrosesan Informasi. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi kondisi interne dan kondisi kondisi eksternal individu. Kondisi interne yada keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. (1984), Gage de Berliner (1988) serta Lefrancois, yang terdiri atas tiga macam ingatan yaitu: mémoire sensorielle atau Ingatan Inderawi (1984), Gage de Berliner (1988) Serta Lefrancois, yang terdiri atas tiga macam ingatan yaitu: II), Ingatan Jangka Pendek (IJPd) atau mémoire à court terme, Ingatan Jangka Panjang (IJPj) atau mémoire à long terme. Berdasar ketiga modèle tersebut dapat dikembangkan diagramme pemrosesan informasi inti: INGATAN JANGKA PANJANG (IJPj) Sebagaimana est un diagramme de diagramme de diagramme, de suatu masukaninformasi de yang et de tache de pada stimulus atau rangsangan dari lukan diterima manusia melalui panca inderanya. Informasi tersebut menurut Lefrancois akan tersimpan de dalam ingatan selama tidak lebih dari satu detik saja. Ingatan tersebut akan hilang lagi tanpa disadari dan akan diganti dengan informasi lainnya. Ingatan sekilas atau sekelebat yang didapat melalui panca indera ini biasanya disebut mémoire sensorielle atau ingatan inderawi. Berdasar pada apa yang dipaparkan di atas, dapatlah bahwa disimpulkan, Seperti yang Telah Sering dialami para gourou dan Telah dinyatakan dua Orang Siswa di Bagian awal tulisan ini, pesan atau Keterangan yang disampaikan seorang gourou dapat Hilang seluruhnya dari ingatan para Siswa jika pesan atau Keterangan tersebut Terkategori sebagai ingatan inderawi. Alasanya, seperti sudah dipaparkan tadi, Ingatan Inderawi hanya dapat bertahan dalam pikiran manusia selata tidak lebih dari satu detik saja. Penting Pertanyaan yang dapat dimunculkan adalah: Bagaimana caranya agar informasi atau Keterangan seorang guru tidak akan Hilang begitu saja dari ingatan Siswa Ingatan Jangka Pendek (IJPd) Suatu informasi baru yang mendapat Siswa perhatian, tentunya akan berbeda dari informasi yang tidak mendapatkan perhatian dari mereka. Lorsque nous accordons une attention à un stimulus, les informations représentées par ce stimulus entrent dans la mémoire à court terme ou la mémoire de travail. Les données représentées par ce stimulus vont dans la mémoire à court terme ou la mémoire de travail. Jelaslah bahwa IJPd adalah setiap Ingrédan Inderawi yang stimulusnya mendapat perhatian dari seseorang. Dengan kata lain, IJPd tidak akan terbentouk dalam otak siswa tanpa adanya perhatien dari siswa terhadap informasi tersebut. IJPd ini menurut Lefrancois dapat bertahan relatif jauh lebih lama lagi, yaitu sekitar 20 detik. Sebagai akibatnya, pengetahuan tentang perbedaan antara kedua ingatan dans lalu menjadi sangat penting untuk diketahui pour guru dan diharapkan akan dimatfaatkan selama proses pembelajaran di kelasnya. Sekali lagi, perhatian pour siswa terhadap informasi atau masukan dari pour gourou akan sangat menentukan diterima tidaknya suatu informasi yang disampaikan pour guru tersebut. Karenanya, unguk menarik perhatian pour siswa terhadap bahan yang disajikan, di samping selalu memotivasi siswanya, seorang guru pada saat yang tepat sudah seharusnya mengucapkan kalimat seperti: Anak anak, bagi ini sangat penting. Tidak hanya itu, aksi diam seorang gourou ketika siswanya ribut, mencatat hal dan contoh penting de papan tulis, memberi kotak ataupun garis bawah dengan kapur warna untuk materi essensial, menyesuaikan intonasi suara dengan materi, memukul rotan ke meja, sampai menjewer telinga merupakan usaha Usaha yang patut dihargai dari seorang gourou selama proses pembelajaran untuk menarik perhatian siswanya. Namun hal yang lebih penting lagi adalah bagaimana menumbuhkan kemauan dan motivasi dari dalam diri siswa sendiri, seingga para siswa akan mau belajar dan memperhatikan pour gurunya selama proses pembelajaran sedang berlangsung. Ingatan Jangka Panjang (IJPj) Mengapa Ibukota Indonésie jauh lebih Mudah diingat daripada Ibukota Negeria Untuk menjawabnya, perlu disadari adanya Suatu kenyataan bahwa Jakarta jauh lebih Sering disebut dan didengar Namanya daripada Lagos misalnya dari buku, pembicaraan, televisi, ataupun koran. Karenanya, Jakarta sebagai Ibukota Indonésie kemungkinan besar sudah tersimpan di dalam IJPj. Informations sur les alentours et les alentours de la ville de Jalan Jakarta. Jelaslah bahwa IJPj adalah IJPD yang mendapat pengulangan. Kata lainnya IJPj tidak akan terbentuk tanpa adanya pengulangan. Dapatlah disimpulkan sekarang, bahwa, pengulangan, merupakan, kata, konc, dalam, proses, pembelajaran. Karenanya, latihan selama di kelas atau de rumah merupakan kata kônan yang akan sangat menentukan keberhasilan atau kétidak berhasilan suatu pengetahuan yang diingat dalam jangka waktu yang lama. Itulah sebabnya, ada gourou berpengalaman yang menyatakan kepada siswanya bahwa akan jauh lebih baik untuk belajar 6 10 personnes ont noté cet objet. Selain pengulangan atau latihan, beberapa hal penting yang harus diperhatikan Bapak dan Ibu Gourou agar suatu pengetahuan dapat diingat siswa dengan mudah adalah: 1. Sesuatu yang sudah dipahami akan lebih mudah diingat siswa daripada sesuatu yang tidak dipahaminya. Contohnya, proses untuk mengingat bilangan 17.081.945 akan jauh lebih Mudah daripada proses mengingat bilangan 51.408.791 karena bilangan Pertama sudah dikenal para Siswa, apalagi jika dikaitkan dengan hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 yang dapat ditulis menjadi 17081945. 2. Hal hal Yang sudah terorganisir dengan baik akan jauh lebih mudah diingat siswa daripada hal hal yang belum terorganisir. Contohnya, mengingat susunan bilangan 4, 49, 1, 16, 9, 36, dan 25 akan jauh lebih sulit daripada menginging bilangan berikut yang sudah terorganisir dengan baik: 1, 4, 9, 16, 25, 36, Sesuatu yang menarik perhatien siswa akan lebih mudah diingat daripada sesuatu yang tidak menarik hatinya. Acara televisi yang menarik perhatian pour siswa akan memungkinkan pour siswa untuk duduk berjam jam di depan TV dan jalan ceritéranya akan mampu merka ingat dengan mudah. Namun hal yang sebaliknya akan terjadi juga, yaitu suatu proses pembelajaran yang tidak menarik perhatian mereka dapat menjadi beban bagi siswa dan tentunya juga bagi pour gourou.


No comments:

Post a Comment